PENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA BEBERAPA JENIS CABAI (Capsicum sp) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Main Article Content

Nanda Bella Putri Ajis
Denny Budi Legowo

Abstract

Latar Belakang: Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu vitamin yang larut dalam air, mudah teroksidasi, dan peka terhadap rangsangan cahaya. Salah satu buah yang mengandung vitamin C adalah buah cabai. Buah cabai memiliki tingkat kepedasan yang bervariasi. Pengukuran kadar vitamin C dilakukan dengan pengukuran menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Tujuan: Mengetahui kadar vitamin C pada cabai keriting, cabai rawit, cabai katokkon. Metode: Jenis penelitian secara deskriptif eksperimental mengunakan metode spektrofotometri UV-vis pada panjang gelombang 265,5 nm. Sampel penelitian ini adalah cabai keriting, cabai rawit, cabai katokkon yang ditentukan dengan random sampling. Hasil: Kadar vitamin C yang diperoleh cabai keriting 28,58 mg/5 g, cabai rawit 22,00 mg/5 g, dan cabai katokkon 10,57 mg/5 g. Simpulan dan saran: Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar vitamin C pada beberapa jenis cabai berdasarkan data Anova. Tingkat kepedasan tidak mempengaruhi tinggi nya kadar vitamin C yang terdapat dalam buah cabai. Perlu dilakukan uji vitamin C pada cabai dengan jenis lain dan memiliki tingkat kepedasan yang berbeda untuk dibandingkan kandungan vitamin C terbesarnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ajis, N. B. P., & Legowo, D. B. (2020). PENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA BEBERAPA JENIS CABAI (Capsicum sp) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis. AFAMEDIS, 1(1), 64 - 71. https://doi.org/10.61609/afamedis.v1i1.9
Section
Articles

References

Badriyah, Lailatul, and Algafari B. Manggara. "PENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA CABAI MERAH (Capsicum annum L.) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan 2.1 (2017): 25-28.

Kumparan Food. 2018. “Pedasnya menggigit, ini 5 cabai terpedas di Indonesia”. Diakses pada 23 Januari 2019. https://kumparan.com/@kumparanfood/pedasnya-menggigit-ini-5-cabai-terpedas-di-indonesia-27431110790557276

Putri, Mardiana Prasetyani, and Yunita Herwidiani Setiawati. "ANALISIS KADAR VITAMIN C PADA BUAH NANAS SEGAR (Ananas comosus (L.) Merr) dan BUAH NANAS KALENG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS." Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan 2.1 (2017): 34-38.

Rachmawati, R. A. N. I., M. R. Defiani, and N. L. Suriani. "Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C pada cabai rawit putih (Capsicum frustescens)." Jurnal Biologi 13.2 (2009): 36-40.

Oktoviana, Yanti, Sitti Aminah, and Jamaluddin Sakung. "PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN KONSENTRASI NATRIUM BENZOAT TERHADAP KADAR VITAMIN C CABAI MERAH (Capsicum annuum L)(The Effect Of Length Storage And Sodium Benzoat Concentration On The Vitamin C Levels Of Red Chili (Capsicum annuum L)." Jurnal Akademika Kimia 1.4 (2012).

Penebar Swadaya, (2016). “Budidaya Cabai Panen Setiap Hari”. Jakarta: Penebar Swadaya.

Amaliah, Nur. "Penentuan Kadar Capsaicin Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (Klt) Pada Cabe Katokkon." JST (Jurnal Sains Terapan) 4.1 (2018): 49-56.