HUBUNGAN IKLAN OBAT DEMAM DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN SWAMEDIKASI DI ERA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT DI DUSUN SIDOROGO RT 03 RW 06
DOI:
https://doi.org/10.61609/afamedis.v2i2.35Keywords:
Drugs advertisement, Fever, Self-medication, covid-19 pandemicAbstract
The COVID-19 pandemic is an outbreak condition caused by the COVID-19 virus that spreads in various regions throughout the world. As a result of this pandemic, the government issued a new policy, namely PSBB (Large-scale Social Restrictions). Self-medication is generally done to treat mild symptoms. One of the symptoms that appear during this pandemic is fever. Fever is not a disease but a symptom of various diseases. To carry out self-medication, correct and safe information is needed. Information can be obtained from various sources, one of which is television.Television advertising is the main source of information about drugs. The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between advertisements for fever medicine on television and the decision to self- medication in the era of the covid-19 pandemic in the community in Sidorogo village RT 03 RW 06. This research method is a type of analytical research with a cross-sectional research design. This research was conducted in Sidorogo village RT 03 RW 06. The sampling technique was carried out using non-propability sampling, namely purposive sampling by considering inclusion and exclusion criteria and the number of respondents was 100 people. The instrument used comes from questionnaire data, which is filled out by respondents. Data analysis using Chi-square test. The results showed that the relationship between television advertisements for fever medicine and self-medication decisions had a significant p value of
0.000. The conclusion obtained is that there is a relationship between advertisements for fever medicine on television and the decision to self-medication in the era of the covid-19 pandemic in the community in Sidorogo village RT 03 RW 06.
Keywords : Drugs advertisement, Fever, Self-medication, covid-19 pandemic
Downloads
References
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Satuan pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta.
Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar S. Metodologi Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar2010.
Amtha R, Gunardi I, Dewanto I, Widyarman AS, Theodorea CF. Panduan dokter gigi dalam era new normal. Gunardi I, Widyarman AS, Amtha R, Dewanto I, editors. Panduan Dokter Gigi Dalam Era New Normal. Indonesia; 2020.
Cahaya, N., Adawiyah, S., &Intannia,D. (2018). Hubungan Persepsi terhadap Iklan Obat Laksatif di Televisi dengan Perilaku Swamedikasi Masyarakat di Kelurahan Sungai Besar Kecamatan Banjarbaru Selatan. Pharmacy: Jurnal Farmasi Indonesia. 14(1),108-126.
Covid-19 S. Peta sebaran | satgas penanganan covid-19 [Internet]. 2021 [cited 2021 Mei 29]. Available from: https://covid19.go.id/peta-sebaran
Depkes RI. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.Hal. 32-35, 73.
Departemen Kesehatan Rakyat Indonesia. 2014. Profil Kesehatan IndonesiaTahun 2014. [di akses dari http://www.depkes.go.id pada tanggal 08Januari 2021].
Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga.
Dinarello, C.A. dan Gelfand, J.A. 2001.
Alterations in Body Temperature.
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas.
Djunarko, I., Hendrawati, Y.D., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, Citra Aji Parama, Yogyakarta, pp.6- 9, 28-29.
Durianto, D. dan Liana, C. 2004. Analisis efektivitas iklan televisi softener.
soft & fresh di Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan consumer decision model. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 11(1):35-55.
Dharmayanti NPI, Nurjanah D. A review on coronaviruses: the infectious agent to animals and human. Indones Bull Anim Vet Sci [Internet]. 2020 May 5;30(1):1.Availablefrom:de Lucena TMC, da Silva Santos AF, de Lima BR, de Albuquerque Borborema ME, de Azevêdo Silva J. Mechanism of inflammatory response in associated comorbidities in covid-19. 2020 Jul 1;14(4):597–600.
dr Daeng M Faiqh, SH. MH. 2021. Wawancara oleh Vidya Pinandhita. Detikhealth, 2 maret 2021. Diakses
pada 2 Mei 2021.
https://health.detik.com/berita- detikhealth/d-5477085/kenapa-
banyak-orang-lebih-memilih- pengobatan-sendiri
Ejaz H, Alsrhani A, Zafar A, Javed H, Junaid K, Abdalla AE, et al. Covid-19 and comorbidities: deleterious impact on infected patients [Internet]. Vol. 13. Elsevier Ltd; 2020 [cited 2020 Dec 4].
p. 1833–9. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jiph.2020.07. 014
Guyton, A. C., & John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC.
Gupta, P., Bobhate, P., dan Shrivastava, S. (2011). Determinants of self medication practices in an urban slum community. Asian
JournalPharmaceutical and Clinical Research. 4(3). Hal. 54-55.
Harmadi SHB. Pedoman perubahan perilaku penanganan covid-19. Satuan Tugas Penanganan Covid-19. 2020.
Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, et al. Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet. 2020 Feb
15;395(10223):497–506.
https://mediaindonesia.com/humaniora
/298392/nielsen-covid-19-tingkatan- jumlah-penonton-televisi. Diakses 25
juli 2021
Ismoedijanto. 2000. Demam Pada Anak. FK-UNAIR Sari Pediatri, Vol. 2, No. 2, h. 103 – 108
Jurnal Kedokteran dan kesehatan Indonesia (Indonesia Journal of Medicine and Health)
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013 RISKESDAS 2013.
[diaksesdari http://depkes.go.idtanggal 11
Februari 2021].
Kemenkes RI. 2020. Riset Kesehatan Dasar 2020 RISKESDAS 2013.
[diaksesdari http://depkes.go.idtanggal 1Januari 2020].
Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran Di Indonesia Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta, pp.53- 55.
Kotler, Philip, 2004, Dasar-Dasar Pemasaran Edisi 9 Jilid 2, PT. Gramedia, Jakarta, pp.35-36.
Kotler, Philip, Armstrong, Gray, 2006, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Erlangga, Jakarta, pp. 203-218.
Kotler, Philip, Keller, Kevin Lane, 2009, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta pp. 202,203, 205, 207.
Kanashiro,N.K.2010.Fever.ClinicalAssista ntProfessorofPediatrics, University ofWashington.
Kurniawan W, 2010, pelayanan Informasi obat, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Lubis, F.R.Wisudani. 2014. Evaluasi Tingkat Kesalahan PengobatanSendiri (Swamedikasi) DiKalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Skripsi, Fakultas Farmasi USU Medan.
Liliweri, 2013, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, pp.18-19, 46.
MenKes, 1994, Pedoman Periklanan: Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Dan Makanan-Minuman, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta.
MenKes, 2009, Kesehatan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Menteri Kesehatan, 2010, Iklan dan Publikasi Pelayanan
Kesehatan,Menteri
Morissan, M.A., 2010, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, Kencana, Jakarta, pp. 16-18.
Murti, B.2011.Validitas dan Reliabilitas Pengukuran.http://docslide.us/docu ments/validitas-reliabilitas- pengukuran-prof- hisma-murti- 55cd8744673e9.html. [diakses 1
januari 2021].
Nelwan, RHH. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam. h. 1697-9
Nisfiannoor, M. 2009. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanik.
Notoatmodjo, S., 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta.Jakarta
Notoatmodjo, S. 2007. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Penerbit Andi Offset :Yogyakarta
Notoatmodjo S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Pius Abdillah & Danu Prasetya, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arloka ), h. 256.
Priyanto. 2010. Farmakologi Dasar Untuk Mahasiswa Farmasi danKeperawatan. Jakarta: Pleskonfi.
Riwidikdo, H. 2013. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: AnggotaIKAPI.
Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Prenada Media Group.
Sherwood, Lauralee. 2010. Fisiologi Manusia : Dari Sel Ke Sistem Ed. 7. Jakarta: EGC.
Sugihantono A, Burhan E, Samuedro E, Aryati, Rinawati W, Sitompul PA. Pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus disease. Kementrian Kesehatan RI. 2020;5.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan XVIII. Bandung: Alfabeta.
Susilo A, Rumende CM, Pitoyo CW, Santoso WD, Yulianti M, Herikurniawan H, et al. Coronavirus disease 2019 : review of current literatures. J Penyakit Dalam Indones [Internet]. 2020 Apr 1 [cited 2020 Oct
7];7(1):45–67. Available from: http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/inde x.php/jpdi/article/view/415
Sattar N, Mclnnes IB, McMurray JJV. Obesity is a risk factor for severe covid-
19 infection. Circulation [Internet]. 2020 Jul 7;142(1):4–6. Available from: http://ahajournals.org
Setyawan. 2012. Konsep Dasar Keluarga.
Yogyakarta: Graha ilmu.
Sukasediati dan sundari.2000.Peningkatan Mutu Pengobatan Sendiri Menuju Kesehatan dan Makanan. Vol.18 (1),21- 28.
Supardi, S. & Raharni. (2006).Penggunaan obat yang sesuai dengan aturan dalam pengobatan sendiri keluhan demam,
sakit kepala, batuk flu analisis lanjut usia data Surfey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Jurnal okteran Yasri, 14 (1),60 69.
Tan dan Rahardja, 2010, Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan Sehari- hari, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, p.ix.
Undang Undang No.36 Tahun 2009.Kesehatan.
Kusbandi, Virdha. (2010). Film Televisi dan Kesenjangan Kepuasan. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Jakarta[Diakses 6 Februari 2021]
Wirawan. (2012 ). Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta: Rajawali Pers.
World Self-Medication Industri, 2010, About Self-Medication, http://www.wsmi.org/aboutsm.htm,diak ses tanggal 10 November 2020.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Wasityastuti W, Dhamarjati A, Siswanto.
Imunosenesens dan kerentanan
populasi usia lanjut terhadap
coronavirus disease 2019.
2020;40(3):182–91.
WHO. Adaptasi kebiasaan baru [Internet]. WHO. 2020 [cited 2020 Nov 5].
Available from:
https://www.who.int/indonesia/news/n