- KESESUAIAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID ANAK -
Main Article Content
Abstract
Demam tifoid merupakan salah satu penyakit endemis yang ada di Indonesia. Penatalaksanaan demam tifoid berupa terapi suportif, terapi simptomatik dan terapi definitive dengan memberikan antibiotik. Pemilihan antibiotik untuk demam tifoid harus disesuaikan dengan pedoman terapi setempat untuk mencegah terjadinya resistensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak di puskesmas Turi Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat non eksperimental. Pengambilan dan pengumpulan data retrospektif didapatkan dari rekam medik. Populasi pada penelitian ini adalah pasien demam tifoid anak yang menjalani rawat inap pada bulan januari-desember tahun 2018 dan teknik penentuan sampel dengan cara purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik yang digunakan adalah tiamfenicol sebanyak 57%, chloramphenicol 37% dan ampicillin 6%. Ketiga antibiotik yang didapatkan pasien 100% sesuai dengan pedoman terapi.
Pemilihan antibiotik tergantung pada pola sensitivitas isolat Salmonella typhi setempat. Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan indikasi karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan kejadian resistensi antibiotik, berkurangnya jenis obat yang bisa digunakan dan bahaya kesehatan yang lainnya seperti perforasi dan komplikasi lainnya.
Downloads
Article Details
References
World Health Organization (WHO) (2018) ‘Vaccine Preventable Diseases-Typhoid’, World Health Organization, pp. 3–4. Available at: https://www.who.int/immunization/monitoring_surveillance/burden/vpd/WHO_SurveillanceVaccinePreventable_21_Typhoid_R2.pdf?ua=1.