UJI MUTU FISIK SABUN HERBAL PADAT EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus Polyrhizus)

Authors

  • Elly Purwati Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.61609/afamedis.v2i1.33

Keywords:

Ekstrak Kulit buah naga, sabun herbal padat, metode dingin, mutu fisik,

Abstract

Buah naga mulai banyak dikonsumsi karena kandungan kimianya yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, tanpa kita sadari selama ini kita menjadikan kulit buah naga menjadi limbah hal itu sama saja membuang berbagai manfaat yang tersimpan di dalamnya. Kulit buah naga mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A, alkaloid, terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, dan fito albumin. Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Inilah yang menjadi dasar ekstrak kulit buah naga merah dijadikan sebagai zat tambahan pada pembuatan sabun herbal padat. Dan untuk mengetahui karakteristik sabun herbal padat ekstrak kulit buah naga dengan uji mutu meliputi uji organoleptis, uji kesukaan, uji pH, uji stabilitas busa. Kulit buah naga dapat di formulasikan sebagai bahan pembuatan sabun herbal padat ekstrak kulit buah naga denga nmetode maserasi dengan Etanol, pembuatan sabun dengan metodedingin (Cold Process) Hasil uji mutu fisik diperoleh pH 11 dan uji stabilitas busadengan prosentase busa yang hilang 0.22%-0,25% yang telah memenuhi persyaratan mutu sabun padat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah naga dapat diformulasikan menjadi sabun herbal padat dan sabun herbal padat ekstrak kulit buah naga konsentrasi 1% dan 3% sesuai dengan uji mutu fisik sabun menurut SNI yaitu uji organoleptis, uji pH dan uji stabilitas busa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Niah, R., Helda., “Aktivitas Antioksidan
Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Merah Daerah Pelaihari, Kalimantan Selatan dengan Metode DPPH (2,2- difenil-1-pikrilhidrazil)”,Jurnal Pharmascience,3(1),pp.36–42, 2016.
Handayani, P. A., Rahmawati, A., “Pemanfaatan Kulit Buah Naga (Dragon Fruit) Sebagai Pewarna Alami Makanan Pengganti Pewarna Sintetis”, Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 1(1), pp.19–24, 2012.
Standar Nasional Indonesia: Sabun Mandi Padat, BSN (Badan Standarisasi Nasional), 2016.
Rohman, S. 2009. Bahan Pembuatan Sabun, http://majarimagazine.com/ 2009/07/bahanpembuatan-sabun/, diakses 12 September 2012.
Wu, L.C., H.W. Hsu., Y.C. Chen., C.C.
Chiu.,Y.I. Lin dan A. Ho. 2005. Antioxidant And Anti proliferative Activities of Red Pitaya. Food Chemistry. Vol. 95: 319-327.
Wu, L.C., H.W. Hsu., Y.C. Chen., C.C.
Chiu.,Y.I. Lin dan A. Ho. 2005. Antioxidant And Antiproliferative Activities of Red Pitaya. Food Chemistry. Vol. 95: 319-327
Noor Ilham, 2016, Studi Pemanfaatan Ekstraks Kulit Buah Naga Merah (hylocereus polyrhizus) sebagai Inhibitor Korosi Baja A36 dalam Medium Korosif.
Kristanto,D., Buah Naga: Pembudidayaan di Pot dan Kebun, Jakarta, Indonesia, Penebar Swadaya,2008.
Sukeksi, L., Sianturi, M., Setiawan, L., “Pembuatan Sabun Transparan Berbasis Minyak Kelapa dengan Penambahan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai Bahan Antioksidan”, Jurnal Teknik Kimia USU 2 (7), pp.33–39,
2018.
Sulastri, L., Rizikiyan, Y., “Formulations Transparent Soap Solid Lime Juice (Citrus aurantifolia Swingle)”, Jurnal Formulasi Sabun

Padat Transparan, 1(1), pp.8–16, 2016.
Widyasanti,A., Farddani, C. L., Rohdiana, D., Pembuatan Sabun Padat Transparan Menggunakan Minyak Kelapa Sawit (Palm Oil) dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis)”, Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 5(1), pp.125–136, 2016.
Widyasanti,A., Nugraha, D., Rohdiana, D., “Pembuatan Sabun Padat Transparan Berbasis Bahan Minyak Jarak (Castor Oil) Dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis)” , Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 1, 2017,
201

Downloads

Published

2021-02-28

How to Cite

Elly Purwati. (2021). UJI MUTU FISIK SABUN HERBAL PADAT EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus Polyrhizus). AFAMEDIS, 2(1), 38–43. https://doi.org/10.61609/afamedis.v2i1.33